Cerita : Perpisahan Yang Tak di Inginkan

Leave a Comment

" A GOODBYE IS ONLY PAINFUL IF YOU KNOW YOUL'LL NEVER SAY HELLO AGAIN "

Hallo Sahabat Blogger. Kali ini saya ingin berbagi cerita nih kepada kalian semua yang berjudul "Perpisahan Yang Tak di Inginkan". Perpisahan? Tak di Inginkan? nah loh pasti kalian semua penasaran kan gimana jalan ceritanya dan seperti apa ceritanya? yuk mari kita simak ceritanya...


Bunga : aku mau ngomong
Dimas : ya? kenapa sayang?
Bunga : aku mau putus
Dimas : *senyum paksa* kenapa? *selipin rambut ke belakang telinga ceweknya*
Bunga : aku.. aku suka sama orang lain. Maaf.
Dimas : hm.. gitu ya. oke aku ngerti. kamu baik-baik ya.
Bunga : *ngangguk pelan*
Dimas : yaudah aku anter pulang yuk?

# Dalam mobil, cewek liat foto dia dan cowok yang sekarang jadi mantannya itu digantung di depan. Mereka lagi foto pelukan, terlihat jelas mereka bahagia. #

Bunga : kok ada foto ini?
Dimas : iya, aku yang pasang. aku suka foto ini.
Bunga : baru digantung ya? kemarin gak ada.
Dimas : iya hehehe aku dapat kerjaan baru. jabatannya lumayan. tapi jauh kantornya. aku gantung foto ini, supaya bisa liat fotonya kalau aku capek nyetir.
Bunga : capek kok liat foto?
Dimas : rasa capeknya hilang kalau lihat foto ini, ada orang yang aku sayang nungguin aku. minta di telpon sama aku. aku yakin dia pasti khawatir kalau aku gak konsen nyetir gara-gara capek.
Bunga : hmm.. gitu ya.

# Hening... beberapa saat kemudian sampai di depan rumah cewek. #

Bunga : makasih ya sudah dianterin.. jadi ngerepotin.
Dimas : gak kok heheh. oh iya, soal foto tadi gak usah dipikirin ya. nanti aku lepas kok.
Bunga : iya, aku masuk duluan ya, bye.

Sang cewek pun masuk kedalam rumahnya. Dadanya terasa nyeri. Ia pun mengambil 2 butir obat untuk ia minum. Cewek ini mempunyai masalah dengan jantungnya. Ia putus karena tidak mau pacarnya itu khawatir. Ia takut tidak dapat menemani pacarnya. Ia tidak mau membuat pacarnya merasakan kesepian yang mendalam, maka ia putuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Dalam hatinya, ia merasa sedih, sangat sedih.

Dalam perjalanan, sang cowok terus berpikir. Mengapa pacarnya memutuskan hubungan mereka. Tanpa pacarnya sadari, ia tahu kalau pacarnya mempunyai gangguan pada jantung. Namun, ia berlagak tidak tahu, ia tahu pacarnya tidak mau ia khawatir. Jalanan sudah sepi, tidak semua lampu jalanan menyala, sang cowok menjalankan mobilnya dengan pelan, ia menggapai foto yang ia gantungkan. Perlahan ia lepaskan, ada rasa sakit hati yang mendalam saat ia melihat foto tersebut. Tiba-tiba terlihat pancaran cahaya yang sangat terang. Celaka, lampu mobil dan mobil itu datang ke arahnya. Ia tidak dapat menghindar, semua terjadi begitu saja, ia terjepit diantara kursinya dan setir mobil. Darah bercucuran tak berhenti. Orang-orang mulai berdatangan. Ambulans pun dipanggil. Banyak orang yang membantu. Kesadarannya belum hilang sepenuhnya. Ia memanggil dalam samar nama pacarnya, tangannya menggenggam erat foto mereka. Orang-orang prihatin melihat kejadian tersebut tak dapat menahan air matanya.

# Sampai dirumah sakit. #

Hari ini sang cewek melakukan check up untuk jantungnya. Sembari berharap ada pendonor jantung untuknya. Ia duduk memainkan HPnya. Terpampang fotonya dengan mantannya sebagai homescreen. Ia merasakan sakit hati lagi. Ia menyesal. Setelah melakukan medical check up, ia pulang.

Sang cowok berhasil melakukan operasi. Namun, ia mengalami kelumpuhan dibanyak bagian tubuhnya. Ia meminta agar dokter mau berkerjasama dengannya.  Dengan berat hati, sang dokter setuju. Sang cowok mengambil perekam dan mulai merekam. Apa yang akan direkamnya?

# Ke-esokan harinya. #

Suster : *telepon* selamat pagi, dengan mbak Bunga?
Bunga : ya, saya sendiri. bisa saya bantu?
Suster : saya suster dari rumah sakit mau mengabarkan bahwa pendonor jantung untuk mbak Bunga sudah ada. nanti malam mbak bisa datang untuk operasi?
Bunga : bisa! saya pasti datang! terima kasih banyak.

Bunga sangat senang mendapatkan kabar sudah ada pendonor untuk jantungnya. ia berharap jika ia sudah sembuh nanti, ia akan menceritakan semuanya kepada Dimas dengan harapan dapat memperbaiki hubungan mereka. Malam itu, Bunga menjalankan operasinya. Setelah 1 minggu berlalu, tubuh Bunga menerima jantung barunya dengan baik. Ia pun menanyakan pendonor jantung tersebut. Ia mau mengucapkan terima kasih.

Bunga : suster, saya mau tau nama pendonor jantung ini
Suster : *ragu* sebentar.. saya ambilkan sesuatu

# Sang suster mengambilkan perekam yang digunakan Dimas. #

Suster : ini ada pesan dari sang pendonor

# Bunga pun memainkan video yang sudah ada di perekam tersebut. #

Dimas : hai cantik, sudah sehat?

# Betapa kagetnya Bunga ketika ia melihat muka Dimas yang sangat pucat. Tuhan, jangan katakan bahwa Dimas yang mendonorkan jantungnya, pikirnya dalam hati. #

Dimas : aku rasa kamu tidak akan setuju dengan keputusanku ini. percayalah, aku melakukan ini karena aku sangat mencintaimu. bahkan setelah hubungan kita telah berakhir. aku mengalami kecelakaan di malam aku menghantarkanmu pulang. maaf aku tidak berhati-hati. kamu mau kan memaafkanku? aku tau kamu mempunyai kelainan jantung dan aku tau kamu tidak mau aku khawatir. sayang, kamu lebih berharga dari apapun, tentu saja aku akan khawatir. aku selalu berharap, aku bisa menjadi rumahmu, tempat untuk kamu pulang, tempat yang dapat kamu jadikan sandaran. tapi sepertinya situasi terbalik. Bunga, maukah kamu menjadi rumah bagi jantungku? *tertawa hambar* aku merindukanmu. aku tidak akan kuat melihat mukamu saat ini, akan sangat menyakitkan hati. hiduplah dengan tenang, Bunga. aku akan selalu ada bersamamu. aku sangat mencintaimu.

# Lalu video itu mati. Bunga tidak dapat menahan air matanya. Ia merindukan Dimas. Ia mau melakukan apa saja demi Dimas. Bunga mulai histeris. Sang suster melihat dan berusaha menangkan Bunga. #

Suster : Bunga,.. ada sesuatu yang perlu kamu ketahui. disaat kecelakaan terjadi, ia terus menggenggam foto kalian bahkan sampai saat ia akan dioperasi. Ia terus memanggil namamu walau kadang tidak jelas. ia sangat mencintaimu. kau harus belajar untuk merelakannya agar ia hidup dengan tenang disana.

# Bunga mencoba tersenyum walaupun pertahannya runtuh. Dengan suara pelan ia menggumam. "Thank You Dimas, I LOVE YOU MORE" #


Nah sampai disini cerita "Perpisahan Yang Tak di Inginkan" yang saya bagikan untuk kalian. Sangat manarik bukan ceritanya? Kita tidak akan pernah tahu kapan orang yang kita sayangi dipanggil oleh Tuhan, hargailah setiap waktu yang kalian miliki. Semoga cerita diatas dapat memberikan kalian motivasi dan bisa menjadikan suatu pembelajaran hidup. Jangan lupa like, coment dan share cerita ini. Terima Kasih.

0 komentar:

Post a Comment

Kritik dan Saran serta Komentar kalian sangat berpengaruh untuk blog ini. Terima Kasih.

Back to top